Tahap Pencegahan Diabetes 5 Tingkat Pencegahan Penyakit Diabetes Melitus

Tahap Pencegahan Diabetes

Haii bersua kembali di website Herbal Indo Sehat , pada kesempatan kali ini penulis akan menjelaskan tentang "Tahap Pencegahan Diabetes" secara tuntas, mari simak sedetilnya ...

Pada dasarnya siap empat derajat pencegahan penyakit menurut am yang

meliputi: pencegahan tingkat alur (sungai) (primordial prevention), pencegahan tingkat mula-mula (primary prevention) yang melingkupi promosi kesehatan dan pencegahan khusus, pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) yang melingkupi diagnosa dini bersama penyembuhan yang tepat, pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention) yang melingkupi pencegahan terhadap terjadinya buruk dan pembaharuan (Noor, 2002).

A. Pencegahan Tingkat Dasar

Pencegahan tingkat alur (sungai) (primordial prevention) adalah ikhtiar mencegah terjadinya resiko ataupun mempertahankan keadaan resiko rendah di bangsa terhadap penyakit menurut umum. Pencegahan ini melingkupi ikhtiar memelihara dan mempertahankan kegaliban ataupun perilaku hidup yang sudah siap di bangsa yang boleh mencegah resiko terhadap penyakit dengan melestarikan perilaku ataupun kebutuhan hidup efektif yang boleh mencegah ataupun memangkas tingkat resiko terhadap suatu penyakit eksklusif ataupun terhadap beragam penyakit menurut umum.

Umpamanya memelihara cara bangsa pedesaan yang minim mengonsumsi gemuk hewani dan berjibun mengonsumsi sayuran, kegaliban berolahraga dan kegaliban lainnya di ikhtiar mempertahankan tingkat resiko yang rendah terhadap penyakit (Noor, 2002).

Bentuk lain dari pencegahan ini adalah ikhtiar mencegah timbulnya kegaliban baru di bangsa ataupun mencegah generasi yang sedang bertumbuh buat tak meniru ataupun melakukan kegaliban hidup yang boleh melahirkan resiko terhadap beberapa penyakit. Sasaran pencegahan tingkat alur (sungai) ini terutama ala blok bangsa berusia anom dan remaja dengan tak mengabaikan orang

dewasa dan blok manula (Noor, 2002).

Tahap Pencegahan Diabetes

B. Pencegahan Tingkat Pertama.

Pencegahan tingkat mula-mula (primary prevention) adalah akal mencegah agar tak timbul penyakit diabetes mellitus. Faktor yang berpengaruh ala terjadinya

diabetes adalah aspek keturunan, faktor kegiatan jasmani yang kurang, faktor kegemukan, aspek nutrisi berlebih, faktor hormon, dan aspek lain bagai obat-obatan. Faktor dinasti rumpun bayan berpengaruh pada terjadinya diabetes mellitus. Keturunan orang yang mendapat diabetes (apalagi kalau kedua orangtuanya mendapat diabetes, jelas lebih besar kemungkinannya buat mengidap diabetes daripada orang normal). Demikian pula saudara kembar identik pengidap diabetes nyaris 100% boleh dipastikan akan juga mendapat diabetes ala nantinya (Sidartawan, 2001).

Faktor dinasti rumpun melahirkan aspek yang tak boleh diubah, tetapi aspek lingkungan (kegemukan, aktivitas jasmani kurang, nutrisi berlebih) melahirkan aspek yang boleh diubah dan diperbaiki. Usaha pencegahan ini dilakukan menyeluruh pada masyarakat tetapi diutamakan dan ditekankan buat dilaksanakan dengan baik pada

mereka yang beresiko tinggi buat kemudian mendapat diabetes. Orang-orang yang

mempunyai resiko tinggi buat mendapat diabetes adalah orang-orang yang pernah

terganggu toleransi glukosanya, yang mengalami metamorfosis perilaku/gaya hidup ke arah aktivitas jasmani yang kurang, yang juga mendapat penyakit yang sering timbul bersamaan dengan diabetes, bagai apitan keluarga tinggi dan kegemukan.

Tindakan yang dilakukan buat pencegahan primer melingkupi penyuluhan mengenai perlunya pengaturan gaya hidup efektif sedini barangkali dengan cara memasrahkan pedoman:

1. Mempertahankan perilaku makan seharihari yang efektif dan simetris dengan

meningkatkan konsumsi sayuran dan buah, membatasi makanan tinggi lemak

dan karbohidrat sederhana.

2. Mempertahankan berat badan biasa bertemu dengan umur dan tinggi badan.

3. Melakukan aktivitas jasmani yang cukup bertemu dengan umur dan kemampuan.

C. Pencegahan Tingkat Kedua

Sasaran utama ala mereka yang baru terkena penyakit ataupun yang terancam

akan menderita penyakit eksklusif melalui diagnosa dini bersama anugerah pengobatan

yang cepat dan tepat.Salah satu aktivitas pencegahan tingkat kedua adanya penemuan penderita menurut aktif ala bagian dini. Kegiatan ini melingkupi inspeksi berkala, penyaringan (screening) yakni pencarian penderita dini buat penyakit yang secara klinis belum tampak ala penduduk secara umum ala blok resiko tinggi dan pemeriksaan kesehatan ataupun keterangan sehat (Noor, 2002).

Upaya pencegahan tingkat kedua ala penyakit diabetes adalah dimulai dengan menangkap (gelagat) dini pengidap diabetes. Karena itu dipetuakan buat ala saban kesempatan, terutama buat mereka yang beresiko tinggi agar dilakukan inspeksi pembersihan glukosa darah. Dengan demikian, mereka yang memiliki resiko tinggi diabetes boleh terjaring buat diperiksa dan kemudian yang dicurigai diabetes hendak boleh ditindaklanjuti, berbatas diyakinkan benar mereka mendapat diabetes. Bagi mereka boleh ditegakkan analisis dini diabetes kemudian boleh dikelola dengan baik, guna mencegah penyulit kian tua (Sidartawan, 2001).

D. Pencegahan Tingkat Ketiga

Tahap Pencegahan Diabetes

Pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention) melahirkan pencegahan dengan sasaran utamanya adalah penderita penyakit tertentu, di ikhtiar mencegah bertambah beratnya penyakit ataupun mencegah terjadinya buruk bersama program rehabilitasi. Tujuan utama adalah mencegah cara penyakit kian lanjut, bagai pemeliharaan dan penyembuhan eksklusif ala penderita diabetes mellitus, apitan keluarga tinggi, gangguan saraf bersama mencegah terjadinya buruk maupun ajal akibat penyebab tertentu, bersama ikhtiar rehabilitas (Noor, 2002).

Upaya ini dilakukan buat mencegah kian tua terjadinya kecacatan kalau penyulit sudah terjadi. Kecacatan yang barangkali timbul akibat penyulit diabetes ada beberapa macam, yaitu:

1. Pembuluh keluarga otak, berjalan stroke dan segala gejala sisanya.

2. Pembuluh keluarga mata, berjalan kebutaan.

3. Pembuluh keluarga ginjal, gagal buah punggung kronik yang menghajatkan tindakan bilas darah.

4. Pembuluh keluarga suku bawah, dilakukan amputasi suku bawah. Untuk mencegah terjadinya kecacatan, tentu sahaja harus dimulai dengan penemuan dini penyulit diabetes, agar kemudian penyulit boleh dikelola dengan baik di pinggir tentu saja pengelolaan buat mengemudikan kadar glukosa keluarga (Sidartawan, 2001).

Pemeriksaan pemantauan yang diperlukan buat penyulit ini melingkupi beberapa jenis pemeriksaan, yaitu:

1. Mata, inspeksi alat penglihat menurut berkala saban 6-12 bulan.

2. Paru, inspeksi berkala foto dada saban 1-2 tahun ataupun kalau siap keluhan

batuk kronik.

3. Jantung, inspeksi berkala urin buat menangkap (gelagat) adanya protein di urin.

4. Kaki, inspeksi kaki menurut berkala dan penyuluhan mengenai cara pemeliharaan kaki yang sebaik-baiknya buat mencegah kebolehjadian timbulnya kaki diabetik dan kecacatan yang barangkali ditimbulkannya.

DAFTAR PUSTAKA

Utawa dan Gustaviani. 2000. Ngatimin, R. 2001. Perilaku Dokter di Rumah Sakit dan Masyarakat Sekitarnya.

Makassar: Yayasan PK-3. Healthy Choice. 2002. Insulin Serat Makanan Istimewa (Edisi I). Jakarta: Majalah Healthy Choice.

Pikiran Rakyat Cyber Media. 2003. Cara Tepat Mengendalikan Gula Darah, (Online),

(., diakses 16 Agustus 2006).

Wiryowidigdo Noor, N.N. 2002. Epidemiologi. Makassar: Lembaga Penelitian Universitas Hasanuddin.

Sidartawan, S. 2001. Pengalaman Klinis Pengobatan Diabetes Mellitus Tipe 2 (Volume 51). Jakarta: Majalah Kedokteran Indonesia.

sumber : 

Begitulah pembahasan "Tahap Pencegahan Diabetes" terima kasih atas kunjungannya

artikel ini dikelompokkan ke dalam kategori

artikel ini bersumber dari https://nunurulakmal.wordpress.com/2012/12/03/tahap-pencegahan-diabetes/

Posting Komentar untuk "Tahap Pencegahan Diabetes 5 Tingkat Pencegahan Penyakit Diabetes Melitus"